,surat buat walikota part2

Kota Perawan, 25 September 2013

teruntuk 
Bapak Walikota
dimanapun anda berada.


Ketjup Mandja
bapak apa kabar? semoga baik-baik saja, sebelumnya saya mau mengucapkan selamat atas terpilihnya kembali bapak sebagai walikota kota perawan untuk yang kesekian kalinya. jujur ini merupakan tahun terberat buat saya, saya harap tidak buat bapak. tahun ini adalah tahun terberat buat saya pak, saya masih susah move on, nasib cinta saya masih terombang ambing sama hal nya seperti nasib nilai tukar rupiah kita pak, kadang naik kadang turun walaupun belakangan lebih sering naiknya. 

Bapak mungkin masih belum mengenal saya, tapi pasti bapak kenal vicky prasetyo kan pak? manusia pintar yang pura-pura menjadi bodoh, atau malah manusia bodoh yang pura-pura menjadi pintar. dan bapak mungkin tahu tata bahasa dan gaya bahasa yang sering diucapkannya.

sebenarnya saya mau protes buat bapak, kenapa waktu saya SD saya tidak pernah mendapat pelajaran majas-majas atau gaya bahasa yang sering diucapkan oleh vicky pak, atau memang kurikulumnya tempo hari sudah dihapus? jujur saya iri pak.
saya ingin sekali bisa mengucapkan kata2 "harmonisasi kehidupan", "kudeta hati", "kemelut birahi", "kesenjangan nafsu", "status yang disamarkan" maaf pak saya rasa 3 kata terakhir adalah kata kata buatan saya sendiri.

jujur, sebenarnya bapak terganggu tidak dengan tata bahasa milik vicky, jujur saya agak bangga sih pak. saya kira kedepan vicky bisa menerbitkan buku gaya bahasa baru yang selama ini gaya bahasa yang kita pelajari hanya itu itu saja. dan semoga bukunya menjadi best seller ditoko kesayangan saya.

pak, kenapa sih orang2 saat ini lebih senang menggunakan kata2 perumpanan yang lebih halus, maksud saya kenapa orang2 indonesia lebih suka menggunakan bahasa2 yang halus untuk menutup nutupi sesuatu yang kasar. saya kira hal itu membuat kita tidak jujur dan terkesan menyamar nyamarkan sesuatu. mungkin bapak bingung dengan bahasa saya ya. jujur saya juga bingung pak.

contoh seperti ini pak, perampok uang negara kita sebut dengan "KORUPTOR" kalo kita sebut koruptor kesanya elit dan bermatabat kenapa kita tidak panggil saja GARONG, jelas2 tindakan dia memang benar2 hina. orang indonesia memang besar malu tapi kecil kemaluanya pak, tapi kadang buat malu maluin juga pak.

Contoh yang kedua, PSK kenapa harus disebut TUNA SUSILA, itu pekerjaan yang tidak bagus. bapak tidak membayangkan kalo bahasa ini diterima oleh anak SD. dan ketika ditanya gurunya "Adek kalo besar mau jadi apa?", lantas siswi menjawab "Mau jadi Tuna Susila Bu" bukankah itu masalah pak.
tidak selamanya membuat sopan sebuah bahasa itu bagus pak, 

mungkin sekarang saatnya kita harus berani berkata jujur pak, kalo salah ya salah. jangan dibenar2kan atau malah sengaja dibuat seolah olah benar. 

Semoga bapak sukses dengan jabatan yang baru, dan ingat pak kita harus berkata jujur...

Salam
Pangeran dalam kuali...

Komentar

Postingan Populer