Belajar pada Setan...

Setan : "Hidupmu Hanya Hadiah"

Manusia : maksudnya?

Setan : jadi meskipun Tuhan berbaik hati, kau tetap berhutang budi pada-Nya untuk mengikuti segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Sementara aku? aku meminta hak untuk bisa hidup selama-lamanya, dan Tuhan memberikannya. Ini bukan hutang, jadi aku tak perlu membayar apapun, kan? kalau aku terus2an berada disisi gelap itu toh karena sudah tugasku. sesuai Job description yang sudah ditetapkan untukku, seperti tugas malaikat yang dituntut setia merawat cahaya selamanya. Pertanyaannya, kalau kalian terus menerus berasyik2 melakukan keburukan dan dosa, menjadi pengikutku paling setia, bukankah kau telah menyia-nyiakan modal akal yang diberikan Tuhan untuk menimbang mana 'yang baik' dan 'mana yang buruk'?. Kedua, jika aku terus berbuat jahat, toh aku hidup abadi. Aku tak perlu khwatir terhadap apapun sebab segalanya sudah pasti. Sementara kau, bagi waktu hidupmu yang misteri, takdir akhiratmu yang belum pasti, mengapa kau tak bersegera membayar hutang budimu pada Tuhan?, duh, kasihan Tuhan, dia sudah memberikan hadiah hidup pada manusia, sementara mereka lebih senang menyia-nyiaknya.

Manusia : Kau pasti mabuk?

Setan : enggak, sama sekali enggak, jelas kamu yang mabuk sepanjang hidupmu. Bagaimana kalau kau mati besok, sementara hari ini kau masih berteman terlalu dekat denganku? kalau usiamu ternyata menjelang kadaluarsa, dan esok adalah batas waktunya, daftarilah apa saja yang sudah dan belum kau lakukan dalam hidupmu! bayarlah hutang budimu pada Tuhan...

Manusia : *Tersentak!!terkenang seluruh hadiah yang sudah diterimanya sepanjang hidupnya, yang diminta dan yang tak diminta. dikumpulkannya gambar-gambarnya dalam ingatanya. Ah, Tuhan yang terlalu baik pada hidupku, sementara aku tak tahu malu dan terlalu lalai untuk berterima kasih kepada-Nya. Nikmat Tuhan manakah yang telah aku dustakan? mungkin semuanya!
Lantas Apa yang harus aku lakukan? setelah melontarkan pertanyaan itu, aku agak menyesal mengapa aku justru meminta pendapat setan?

Setan : Aku tidak tahu!, yang jelas hari ini aku akan ada jadwal mabuk lagi, bersenang2 lagi. kalau kau mau ikut, silahkan. Dengan senang hati. Kalu tidak, rasanya aku tak perlu lagi menggoda, Toh kamu sudah DEWASA!

Setan pergi sambil mengibas poninya....

(yang galau yang meracau! - fahd djibran)


Komentar

Postingan Populer